Dampak Seksualitas Pada Remaja
Menurut Dr. Raditya, ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks di kalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Di Amerika, setiap tahunnya hampir satu juta remaja Perempuan menjadi hamil dan sebanyak 3,7 juta kasus baru infeksi penyakit kelamin diderita oleh remaja. Untuk menghindari perilaku seks remaja yang berisiko, peran orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah penting, antara lainbahwa orang tua harus bisa menjadi sahabat remaja. Agar hubunganorang tua dengan remaja terjalin dengan baik dan dapat menyelesaikanmasalah remaja dengan baik dan tuntas, diperlukan komunikasi yangbaik dan efektif. Kehamilan remaja bahkan sudah terbukti dapat memberikan risiko terhadap ibu dan janinnya. Risiko tersebut adalah disproporsi (ketiduksesuaian ukuran) janin, pendarahan, prematurilas, cacat bawaan janin, dan lain-lain.
Selain hamil, timbulnya penyakit menular seksual pada remaja juga perlu dicermati. Penyakit tersebut ditularkan oleh perilaku seks yang tidak aman atau tidak sehat. Misalnya, remaja yang sering berganti-ganti pasangan atau berhubungan dengan pasangan yang menderita penyakit kelamin. Selain akan membawa cacat kepada bayi, Penyakit menular seks yang menyerang usia remaja 9 Yunior Rahmawan Usop juga dapat mengakibatkan penyakit kronis dan gangguan kesuburan dimasa mendatang.Perilaku seks bebas tidak aman di kalangan remaja dapat dan banyakmenimbulkan dampak negatif , baik pada remaja putra maupun putri. Biasanya dampak negatif atau akibat buruk dari perilaku seks bebast idak aman tersebut lebih berat dirasakan oleh remaja putri ketimbang remaja putra. Seringkali remaja berperilaku seks berisiko karena tidak punya cukup pengetahuan mengenai akibatnya. Apakah akibat perilaku seks bebas tidak aman bagi remaja ?Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas yaitu : a) Menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telahmelakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moralpelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besarpelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi bebanmental yang berat. b) Mengakibatkan kehamilan. Hubungan seks satu kali saja bisamengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur.kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mentalyang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” inimengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkanketurunannya. c) Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi. Aborsimerupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum.Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim.Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian. d) Penyebaran Penyakit. Penyakit kelamin akan menular melaluipasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seksb ebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kalisaja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yangtertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisaditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV. e) Timbul rasa ketagihan. f) Kehamilan terjadi jika terjadi pertemuan sel telur pihak wanita dan spermatozoa pihak pria.
Dan hal itu biasanya didahului oleh hubungan seks. Kehamilan pada remaja sering disebabkan ketidaktahuan dan tidak sadarnya remaja terhadap proses kehamilan. Bahaya kehamilan pada remaja: 1. Hancurnya masa depan remaja tersebut. 2. Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilankarena jiwa dan fisiknya belum siap. 3. Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnyakarena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta). 4. Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan sekitarnya. 5. Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis(dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. 6. Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang oleh undang-undang, kecualiindikasi medis (misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia meneruskankehamilan dapat timbul kematian). Baik yang meminta, pelakunya maupun yangmengantar dapat dihukum. 7. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami gangguan kejiwaansaat ia dewasa.
Menghindari Seks Bebas 10 Yunior Rahmawan Usop Para ahli berpendapat bahwa pendidik yang terbaik adalah orang tua dari anak itu sendiri. Pendidikan yang diberikan termasuk dalam pendidikan seksual. Dalam membicarakan masalah seksual adalah yang sifatnya sangat pribadi dan membutuhkan suasana yang akrab, terbukadari hati ke hati antara orang tua dan anak. Hal ini akan lebih mudahdiciptakan antara ibu dengan anak perempuannya atau bapak dengan anak laki-lakinya, sekalipun tidak ditutup kemungkinan dapat terwujud bila dilakukan antara ibu dengan anak laki-lakinya atau bapak dengan anak perempuannya. Kemudian usahakan jangan sampai munculkeluhan seperti tidak tahu harus mulai dari mana, kekakuan,kebingungan dan kehabisan bahan pembicaraan. Dalam memberikan pendidikan seks pada anak jangan ditunggu sampai anak bertanya mengenai seks. Sebaiknya pendidikan seks diberikan dengan terencana, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak. Sebaiknya pada saat anak menjelang remaja dimana proses kematangan baik fisik, maupun mentalnya mulai timbul dan berkembang kearah kedewasaan. Beberapa hal penting dalam memberikan pendidikan seksual, sepertiyang diuraikan oleh Singgih D. Gunarsa (1995) berikut ini, mungkinpatut anda perhatikan: • Cara menyampaikannya harus wajar dan sederhana, janganterlihat ragu-ragu atau malu. • Isi uraian yang disampaikan harus obyektif, namun jangan menerangkan yang tidak-tidak, seolah-olah bertujuan agar anak tidak akan bertanya lagi, boleh mempergunakan contoh atau simbol seperti misalnya : proses pembuahan pada tumbuh-tumbuhan, sejauh diperhatikan bahwa uraiannya tetap rasional. • Dangkal atau mendalamnya isi uraiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan tahap perkembangan anak. Terhadap anak umur 9 atau 10 tahun belum perlu menerangkan secara lengkap mengenai perilaku atau tindakan dalam hubungan kelamin, karena perkembangan dari seluruh aspek kepribadiannya memang belum mencapai tahap kematangan untuk dapat menyerap uraian yang mendalam mengenai masalah tersebut. • Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya pengetahuan dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama buat setiap anak. Dengan pendekatan pribadi maka cara dan isi uraian dapat disesuaikan dengan keadaan khusus anak. • Pada akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan melaksanakan pendidikan seksual perlu diulang-ulang (repetitif) selain itu jugaperlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian barudapat diserap oleh anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat (reinforcement) apa yang telah diketahui agar benar-benar menjadi bagian dari pengetahuannya.
Pencegahan Menurut Agama Iman, merupakan rem paling pakem dalam berpacaran. Justru penilaian kepribadian pasangandapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang melanggar norma-normayang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik. Seandainya iapunmenjadi suami atau istri kelak tentunya keinginan untuk melanggar norma-norma pun selaluada. Untuk itu, "Say Good Bye" sajalah...! Masih banyak kok pria dan wanita yang mempunyaiiman dan moral yang baik yang kelak dapat membantu keluarga bahagia. Yunior Rahmawan Usop Pengetahuan agama remaja dalam penelitian dibatasi padapengetahuan agama yang berhubungan dengan pergaulan bebas,penyalahgunaan narkoba dan hubungan seks di luar nikah. Mayoritasresponden tidak menyetujui penyalahgunaan narkoba dan mengadakanseks di luar nikah.
Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah pendidikan sekss ehingga prilaku seks bebas dapat dihindari. Waktu pemberian materi pendidikan seks dimulai pada saat anak sadar mulai seks. Bahkan bilaseorang bayi mulai dapat diberikan pendidikan seks, agar ia mulai dapat memberikan mana ciri laki-laki dan mana ciri perempuan. Bisa jugadiberikan saat anak mulai bertanya-tanya pada orang tuanya tentang bagaimana bayi lahir. Peran orang tua sangat penting untukmemberikan pendidikan seks pada usia dini. Menurut Afief Rahman, pendidikan seks sebaiknya dimulai darikandungan. Pembacaan ayat-ayat suci dari Kitab Suci sangat penting.Hal ini ditujukan agar anak yang dikandung mendapatkan keberkahan dari Sang pencipta seperti diketahui, identitas seks manusia sudahdimulai sejak di dalam kandungan, sehingga memang sepantasnya pendidikan seks dimulai pada fase tersebut.Pencegahan seks bebas dalam keluarga antara lain :
Pacaran 'YES' Sek Bebas'NO'
Selain hamil, timbulnya penyakit menular seksual pada remaja juga perlu dicermati. Penyakit tersebut ditularkan oleh perilaku seks yang tidak aman atau tidak sehat. Misalnya, remaja yang sering berganti-ganti pasangan atau berhubungan dengan pasangan yang menderita penyakit kelamin. Selain akan membawa cacat kepada bayi, Penyakit menular seks yang menyerang usia remaja 9 Yunior Rahmawan Usop juga dapat mengakibatkan penyakit kronis dan gangguan kesuburan dimasa mendatang.Perilaku seks bebas tidak aman di kalangan remaja dapat dan banyakmenimbulkan dampak negatif , baik pada remaja putra maupun putri. Biasanya dampak negatif atau akibat buruk dari perilaku seks bebast idak aman tersebut lebih berat dirasakan oleh remaja putri ketimbang remaja putra. Seringkali remaja berperilaku seks berisiko karena tidak punya cukup pengetahuan mengenai akibatnya. Apakah akibat perilaku seks bebas tidak aman bagi remaja ?Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas yaitu : a) Menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telahmelakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moralpelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besarpelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi bebanmental yang berat. b) Mengakibatkan kehamilan. Hubungan seks satu kali saja bisamengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur.kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mentalyang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” inimengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkanketurunannya. c) Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi. Aborsimerupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum.Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim.Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian. d) Penyebaran Penyakit. Penyakit kelamin akan menular melaluipasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seksb ebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kalisaja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yangtertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisaditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV. e) Timbul rasa ketagihan. f) Kehamilan terjadi jika terjadi pertemuan sel telur pihak wanita dan spermatozoa pihak pria.
Dan hal itu biasanya didahului oleh hubungan seks. Kehamilan pada remaja sering disebabkan ketidaktahuan dan tidak sadarnya remaja terhadap proses kehamilan. Bahaya kehamilan pada remaja: 1. Hancurnya masa depan remaja tersebut. 2. Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilankarena jiwa dan fisiknya belum siap. 3. Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnyakarena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta). 4. Pasangan pengantin remaja sering menjadi cemoohan lingkungan sekitarnya. 5. Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis(dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. 6. Pengguguran kandungan oleh tenaga medis dilarang oleh undang-undang, kecualiindikasi medis (misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia meneruskankehamilan dapat timbul kematian). Baik yang meminta, pelakunya maupun yangmengantar dapat dihukum. 7. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami gangguan kejiwaansaat ia dewasa.
Menghindari Seks Bebas 10 Yunior Rahmawan Usop Para ahli berpendapat bahwa pendidik yang terbaik adalah orang tua dari anak itu sendiri. Pendidikan yang diberikan termasuk dalam pendidikan seksual. Dalam membicarakan masalah seksual adalah yang sifatnya sangat pribadi dan membutuhkan suasana yang akrab, terbukadari hati ke hati antara orang tua dan anak. Hal ini akan lebih mudahdiciptakan antara ibu dengan anak perempuannya atau bapak dengan anak laki-lakinya, sekalipun tidak ditutup kemungkinan dapat terwujud bila dilakukan antara ibu dengan anak laki-lakinya atau bapak dengan anak perempuannya. Kemudian usahakan jangan sampai munculkeluhan seperti tidak tahu harus mulai dari mana, kekakuan,kebingungan dan kehabisan bahan pembicaraan. Dalam memberikan pendidikan seks pada anak jangan ditunggu sampai anak bertanya mengenai seks. Sebaiknya pendidikan seks diberikan dengan terencana, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan anak. Sebaiknya pada saat anak menjelang remaja dimana proses kematangan baik fisik, maupun mentalnya mulai timbul dan berkembang kearah kedewasaan. Beberapa hal penting dalam memberikan pendidikan seksual, sepertiyang diuraikan oleh Singgih D. Gunarsa (1995) berikut ini, mungkinpatut anda perhatikan: • Cara menyampaikannya harus wajar dan sederhana, janganterlihat ragu-ragu atau malu. • Isi uraian yang disampaikan harus obyektif, namun jangan menerangkan yang tidak-tidak, seolah-olah bertujuan agar anak tidak akan bertanya lagi, boleh mempergunakan contoh atau simbol seperti misalnya : proses pembuahan pada tumbuh-tumbuhan, sejauh diperhatikan bahwa uraiannya tetap rasional. • Dangkal atau mendalamnya isi uraiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan tahap perkembangan anak. Terhadap anak umur 9 atau 10 tahun belum perlu menerangkan secara lengkap mengenai perilaku atau tindakan dalam hubungan kelamin, karena perkembangan dari seluruh aspek kepribadiannya memang belum mencapai tahap kematangan untuk dapat menyerap uraian yang mendalam mengenai masalah tersebut. • Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya pengetahuan dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama buat setiap anak. Dengan pendekatan pribadi maka cara dan isi uraian dapat disesuaikan dengan keadaan khusus anak. • Pada akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan melaksanakan pendidikan seksual perlu diulang-ulang (repetitif) selain itu jugaperlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian barudapat diserap oleh anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat (reinforcement) apa yang telah diketahui agar benar-benar menjadi bagian dari pengetahuannya.
Pencegahan Menurut Agama Iman, merupakan rem paling pakem dalam berpacaran. Justru penilaian kepribadian pasangandapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang melanggar norma-normayang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik. Seandainya iapunmenjadi suami atau istri kelak tentunya keinginan untuk melanggar norma-norma pun selaluada. Untuk itu, "Say Good Bye" sajalah...! Masih banyak kok pria dan wanita yang mempunyaiiman dan moral yang baik yang kelak dapat membantu keluarga bahagia. Yunior Rahmawan Usop Pengetahuan agama remaja dalam penelitian dibatasi padapengetahuan agama yang berhubungan dengan pergaulan bebas,penyalahgunaan narkoba dan hubungan seks di luar nikah. Mayoritasresponden tidak menyetujui penyalahgunaan narkoba dan mengadakanseks di luar nikah.
Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah pendidikan sekss ehingga prilaku seks bebas dapat dihindari. Waktu pemberian materi pendidikan seks dimulai pada saat anak sadar mulai seks. Bahkan bilaseorang bayi mulai dapat diberikan pendidikan seks, agar ia mulai dapat memberikan mana ciri laki-laki dan mana ciri perempuan. Bisa jugadiberikan saat anak mulai bertanya-tanya pada orang tuanya tentang bagaimana bayi lahir. Peran orang tua sangat penting untukmemberikan pendidikan seks pada usia dini. Menurut Afief Rahman, pendidikan seks sebaiknya dimulai darikandungan. Pembacaan ayat-ayat suci dari Kitab Suci sangat penting.Hal ini ditujukan agar anak yang dikandung mendapatkan keberkahan dari Sang pencipta seperti diketahui, identitas seks manusia sudahdimulai sejak di dalam kandungan, sehingga memang sepantasnya pendidikan seks dimulai pada fase tersebut.Pencegahan seks bebas dalam keluarga antara lain :
- Keluarga harus mengerti tentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.
- Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibumengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan masalah seks.
- Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki danperempuan di ruang yang sama.
- Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalahseks, gunakan kata-kata yang sopan.
- Meyakinkan kepada anak-anak bahnwa teman-teman merekaadalah teman yang baik.
- Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga danmenyibukkan mereka dengan berbagai aktivitas.
- Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatanmaksiat karena itu merupakan sesuata yang paling berharga.
- Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak.
Pacaran 'YES' Sek Bebas'NO'